Ketua DPR HR Agung Laksono berharap ketua DPR mendatang tetap bersikap kritis terhadap pemerintah walaupun berasal dari kader Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu dan dipilih oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Menjawab pertanyaan wartawan di Gedung DPR Rabu (26/8) Agung Laksono mengatakan bahwa siapapun Ketua DPR yang akan terpilih, diharapkan tetap kritis dan korektif terhadap pemerintah.
Dalam kesempatan itu wartawan mempertanyakan kepada Agung Laksono soal pemilihan Ketua DPR mendatang oleh SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga notabene terpilih kembali menjadi presiden. DPR sebagai lembaga legislasi dan punya kekuasaan untuk mengajukan hak angket terhadap presiden, seharusnya tidak ditentukan oleh presiden.
Berdasarkan UU MPR, DPR, dan DPRD, posisi Ketua DPR diberikan kepada kader partai pemenang dalam Pemilu Legislatif 2009, dalam hal ini Partai Demokrat.
Ketua DPR menyatakan tidak masalah bila Ketua DPR yang berasal dari kader Partai Demokrat dipilih oleh SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat karena ini merupakan urusan internal partai.
“Setiap partai memiliki mekanisme sendiri dalam mengambil keputusan. Ada yang diputuskan melalui rapat DPP, pleno, ada dewan syura, ada dewan Pembina. Itu hak penuh partai. Kita harus apresiasi,” ujarnya.
Sementara itu, kader Partai Golkar yang kini menjabat Ketua Komisi VII DPR, Airlangga Hartarto, yang masuk dalam bursa calon Wakil Ketua DPR dari Partai GOlkar mengaku siap mengemban tugas tersebut jika ditunjuk oleh partai.
Menurut dia, untuk bisa mengemban tugas ini kandidat yang ada nantinya akan diputuskan melalui mekanisme voting dalam sidang pleno DPP Partai Golkar mendatang.
Sejauh ini nama-nama calon Ketua DPR yang disebut di intern Partai Demokrat adalah Anas Urbaningrum, Taufik Effendy, Syarif Hasan dan Marzuki Alie. Berdasarkan informasi nama-nama tersebut menjadi kandidat kuat Ketua DPR periode 2009-2014 namun penentuannya di tangan SBY selaku Pimpinan Dewan Pembina Partai Demokrat. (ak)